Friday, 16 October 2015

Brotherhood in Islam #TazkirahSentap

In the name of Allah, The Most Gracious and The Most Merciful, The Lord of The World, The Creator of Universe and The Master of The Day After. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Praise be to Allah, with all his strength, we are still breathing today to continue our life as a servant of The ruler of mankind. Muslims nowadays are so busy as they have never been before. We live in a crowded world but most of us feel very lonely. Why is this really happening? It's because we are lack of brotherhood sense. The brotherhood among Muslims is the key to feel the  joy and prosperity in our life. But unfortunately, most of us tend to rush our dealing and make "live in the fast lane" as a lifestyle. Actually, we have to sacrifice a bit of our time to spread brotherhood among humans. For instance, after performing our prayers at the mosque, we should greet our Muslim brother next to us with salaam and introduce ourselves. We don't have to be afraid of a cold response. Just  keep in mind that we are only seeking the pleasure of Allah and following the sunnah from prophet Muhammad peace be upon him. Be the one who spread brotherhood not hate them. If Allah will, you will receive good deeds on what you have done for the sake of Islam. Life never lasts forever. When the time comes we'll have to go by his side. :') Love Allah, Love Prophet Muhammad, Love your Family, Love others, Love Yourselves.


»لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه«
              رواه البخاري ومسلم
"You will not be a believer until you love your brother what you love for yourself."
(Sahih Bukhari and Muslim)

Wednesday, 14 October 2015

TINTA DAI

Image result for kata marah bijak


Marah itu mudah.Tapi marah kepada siapa,dengan kadar kemarahan yang tulen,pada saat dan tujuan yang tepat,serta dengan cara yang benar itu yang sulit
                                                             -ARISTOTELES-

TINTA DAI

Image result for sabar itu indah

                          when you feel all alone in this world
                          And there s nobody to count your tears
                         Just remember,no matter where you are
                                   Allah knows Allah knows




SINAR QASEH

PENGORBANAN SEORANG AYAH
Assalammualaikum,,ary ini ana nak kongsikn satu cerita tentang pengorbanan seorg bapa.Betapa besarnya pengorbanan seorang bapa hanya untuk menyara kita.Ana pasti antum sume amat menyanyangi ayah antum sume,,hormatilh,sayangilah mereka,jgn biarkn mereka terbiar tidak terurus,jgn biarkn mereka menangis kerana kita dan jgn plg penting jgn biarkn mereka terjerumus ke dalam api neraka KERANA KITA......
mari kita selami cerita ini:

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya.
Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya : “Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok ?”
Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.
Si ayah menjawab : “Sebab aku lelaki.”
Anak perempuan itu berkata sendirian : “Saya tidak mengerti”.
Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya termenung rasa kebingungan.
Ayah hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anaknya itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan : “Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki.”
Demikian bisik Si ayah, yang membuat anaknya itu bertambah kebingungan.
Kerana perasaan ingin tahu, kemudian si anak itu mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya : “Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?”
Ibunya menjawab : “Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap keluarga itu memang akan demikian.”
Hanya itu jawapan si ibu. Si anak itupun kemudian membesar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap juga masih tercari-cari jawapan, mengapa wajah ayahnya yang tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi membongkok?
Hingga pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam impian itu seolah- olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimah sebagai jawapan rasa kebingungannya selama ini.
“Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindung.”
“Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting- tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya.”
“Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya”.
“Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan dan kesejukan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih- payahnya.”
Kuberikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya”.
“Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya.
Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara.”
“Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-anaknya.”
“Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyedarkan,bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling menyayangi.”
“Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya.”
“Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga ( seri / penyokong ), agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki, walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat.”
Terkejut si anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
“Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah.”
cerita ini membuatkn ana terkaku takala ana terbaca satu artikel mengenai seorang bapa yang dibuang,bkn sekali,bkn dua kali tetapi berkali kali

renung renungknlh........................

SINAR QASEH

Assalammualaikum antum sume,,pade ary yang sngt mulia ini ana nak berkongsi kisah mengenai seorang hamba Allah yang sangat maqbul doanya,iaitu Uwais Al Qarni yang tidak dikenali di dunia tetapi dikenali oleh penduduk langit ,ana harap ape yang ana kongsi kan dapat memberi manfaat dan dapat di praktikan dlm kehidupan antum sume,,Insha ALLAH,,selamat membace:)
Image result for uwais al qarni
Kisah Uwais Al-Qarni Dan Ibu Tua Yang Uzur
Uwais al-Qarni adalah seorang daripada kalangan tabi’in yang hidup selepas kewafatan Rasulullah , dan dapat bertemu dengan para sahabat. Sejak dilahirkan beliau berpenyakit sopak dan ayahnya telah meninggal dunia. Hidupnya sangat fakir dan dalam keadaan yatim. Ibunyalah yang menjaganya sejak kecil sehingga beliau dewasa.Walaupun miskin tetapi mempunyai budibahasa dan amanah.

Uwais al-Qarni hanya tinggal bersama seorang ibu yang sudah tua, buta dan lumpuh. Malah, ibu tua itu cuma bergantung harap pada Uwais untuk menguruskan kehidupannya. Di situlah mereka dua beranak meneruskan kehidupan tanpa ada sanak saudara. Tatkala ibunya memerlukan bantuan, Uwais tidak pernah mengeluh dan akan menguruskan ibunya terlebih dahulu sebelum membuat perkara lain.

Selain dikenali sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya. Uwais juga sangat taat melakukan ibadah, beliau seringkali berpuasa dan malam hari masanya terisi dengan ibadah solat-solat sunat dan tahajud kepada Allah SWT.

Rasulullah  pernah berpesan kepada Sayyidina Umar r.a. dan Sayyidina AliKaramAllahu wajhah (k.w.): “Akan lahir di kalangan Tabiin seorang insan yang doanya sangat makbul. Namanya Uwais al-Qarni dan dia akan lahir di zaman kamu. Kamu berdua pergilah mencari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdoa untuk kamu berdua.”

Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali lalu sama-sama menanyakan kepada Rasulullah S.A.W: “Apakah yang patut saya minta daripada Uwais al-Qarni, ya Rasulullah?”Rasulullah  menjawab: Mintalah kepadanya agar dia berdoa kepada Allah agar Allah ampunkan dosa-dosa kalian.”

Memang benarlah kata-kata Rasulullah  Uwais al-Qarni akhirnya muncul di zaman Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali. Setelah puas menunggu dan mencari kabilah-kabilah yang datang dari Yaman ke Madinah, akhirnya mereka bertemu juga dengan Uwais al-Qarni.

Jika dilihat dari pandangan mata kasar orang biasa, Uwais al-Qarni tiada ciri-ciri istimewa kerana dari pandangan luaran beliau seperti orang yang tidak sempurna akal dan dianggap sebagai seorang yang kurang waras, tetapi beliau ada sesuatu yang kita tidak ketahui..

Uwais Al-Qarni adalah seorang yang berpenyakit sopak, badannya bertompok putih, yakni putih penyakit yang tidak digemari. Beliau berpenyakit sopak sejak dilahirkan dan bapanya telah meninggal dunia ketika dia masih kecil lagi. Walaupun beliau seorang berpenyakit sopak, beliau adalah seorang yang soleh yang amat mengambil berat tentang ibunya dan beliau begitu tekun untuk mendapatkan keredhaan ibunya dan setia menjaga ibunya yang sudah uzur dan lumpuh sampai beliau dewasa.

Ibunya mempunyai hajat untuk menunaikan haji di Makkah. Namun dengan kudrat yang sebegitu, ibu Uwais tidak mampu untuk ke Makkah berjalan seorang diri. Lalu dia mengutarakan hasratnya kepada Uwais supaya mengikhtiarkan sesuatu agar dia boleh dibawa ke Makkah menunaikan haji.

Sebagai seorang yang miskin, Uwais tidak berdaya untuk mencari perbelanjaan untuk ibunya kerana pada zaman itu kebanyakan orang pergi menunaikan haji dari Yaman ke Makkah perlu menyediakan beberapa ekor unta yang dipasang di atasnya ‘Haudat’ iaitu sebuah rumah kecil yang diletakkan di atas unta untuk melindungi panas matahari dan hujan, selesa namun harganya mahal. Uwais tidak mampu untuk menyediakan perbelanjaan yang sedemikian. Beliau tidak memiliki unta dan juga tidak mampu untuk membayar sewa.

Pada suatu hari, ibu Uwais yang semakin tua dan uzur berkata kepada anaknya:“Anakku, mungkin ibu dah tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkanlah agar ibu dapat mengerjakan haji.”

Uwais mendapat suatu ilham. Dia membeli seekor anak lembu yang baru lahir dan sudah habis menyusu. Dia membuat sebuah pondok (rumah kecildi atas sebuah ‘Tilal’ iaitu sebuah tanah tinggi (Dia buat pondok untuk lembu itu di atas bukit). Apa yang dia lakukan, pada petang hari beliau akan mendukung anak lembu untuk naik ke atas ‘Tilal’. Pagi esoknya beliau akan mendukung lembu itu turun dari ‘Tilal’ tersebut untuk diberi makan. Itulah yang dilakukannya setiap hari. Ada ketikanya dia mendukung lembu itu mengelilingi bukit tempat dia memberi lembu itu makan.

Perbuatan yang dilakukannya ini menyebabkan orang mengatakan beliau kurang waras. Memang pelik, membuatkan rumah untuk lembu di atas bukit, kemudian setiap hari mengusung lembu, petang dibawa naik, pagi dibawa turun bukit.

Namun sebenarnya jika dilihat di sebaliknya, Uwais seorang yang bijak. Lembu yang asalnya hanya 20 kilogram, selepas enam bulan lembu itu sudah menjadi 100kg. Otot-otot tangan dan badan Uwais pula menjadi kuat hinggakan dengan mudah mengangkat lembu seberat 100 kilogram turun dan naik bukit setiap hari.

Selepas lapan bulan, apabila sampai musim haji, rupa-rupanya perbuatannya itu adalah satu persediaan untuk dia membawa ibunya mengerjakan haji. Dia telah memangku ibunya dari Yaman sampai ke Makkah dengan kedua tangannya. Di belakangnya dia meletakkan barang-barang keperluan seperti air, roti dan sebagainya. Lembu yang beratnya 100 kilogram boleh didukung dan dipangku inikan pula ibunya yang lebih ringansekitar 50 kilogram.

Beliau membawa (mendukung dan memangku) ibunya dengan kedua tangannya dari Yaman ke Makkah, mengerjakan Tawaf, Saie dan di Padang Arafah dengan senang sahaja. Dan dia juga memangku ibunya dengan kedua tangannya pulang semula ke Yaman dari Makkah.

Setelah pulang semula ke Yaman, ibunya bertanya: Uwais, apa yang kamu doakan sepanjang kamu berada di Mekah?”

Uwais menjawab: Saya berdoa minta supaya Allah SWT mengampunkan semua dosa-dosa ibu.”

Ibunya bertanya lagi: “Bagaimana pula dengan dosa kamu?”

Uwais menjawab: Dengan terampun dosa ibu, ibu akan masuk syurga. Cukuplah ibu redha dengan saya, maka saya juga masuk syurga.”

Ibunya berkata lagi: Ibu inginkan supaya engkau berdoa agar Allah SWT hilangkan sakit putih (sopak) kamu ini.”

Uwais berkata: Saya keberatan untuk berdoa kerana ini Allah yang jadikan. Kalau tidak redha dengan kejadian Allah, macam saya tidak bersyukur dengan Allah Ta’ala.”

Ibunya menambah: “Kalau ingin masuk ke syurga, mesti taat kepada perintah ibu. Ibu perintahkan engkau berdoa.”

Akhirnya Uwais tidak ada pilihan melainkan mengangkat tangan dan berdoa. Uwais lalu berdoa seperti yang diminta oleh ibunya supaya Allah SWT menyembuhkan tompok putih yang luar biasa (sopak) yang dihidapinya itu.

Namun kerana beliau takut masih ada dosa pada dirinya, beliau berdoa: “Tolonglah ya Allah! Kerana ibuku, aku berdoa hilangkan yang tompok putih pada badanku ini melainkan tinggalkanlah sedikit.”

Maka, Allah SWT segera memakbulkan doanya dan menghilangkan penyakit sopak di seluruh badannya kecuali meninggalkan setompok sebesar duit syiling di tengkuknya.Tanda tompok putih kekal pada Uwais kerana permintaannya, kerana ini (sopak) adalah anugerah Dan tanda itulah yang disebutkan oleh Rasulullah  kepada Saidina Umar al-Khattab dan Saidina Ali untuk mengenali Uwais al-Qarni.

Disebut Rasulullah  kepada Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali: Tandanya kamu nampak di belakangnya ada satu bulatan putih, bulatan sopak. Kalau berjumpa dengan tanda itu, dialah Uwais al-Qarni.”

Tidak lama kemudian, ibunya meninggal dunia. Dia telah menunaikan kesemua permintaan ibunya. Selepas ibunya meninggal, Uwais menjadi seorang yang soleh dan ditinggikan martabatnya di sisi Allah sehingga dia menjadi seorang yang doanya paling makbul.

Apabila Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali dapat berjumpa dengan Uwais al-Qarni dan seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah , mereka berdua pun meminta supaya Uwais mendoakan supaya dosa mereka diampunkan Allah SWT.

Ketika Uwais al-Qarni berjumpa Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali, beliau berkata:Aku ini datang dari Yaman ke Madinah kerana aku ingin menunaikan wasiat Rasulullah  kepada kamu iaitu supaya kamu berdua berjumpa dengan aku.”

Maka Uwais pun telah mendoakan untuk mereka berdua.

Setelah itu Sayyidina Umar, yang ketika itu memegang jawatan Khalifah, bertanya kepadanya: Anda hendak pergi ke mana?”

Kufah”, jawab Uwais.

Sayyidina Umar bertanya lagi: “Mahukah aku tuliskan surat kepada Gabenor Kufah agar melayanimu?”

Uwais menjawab: “Berada di tengah-tengah orang ramai sehingga tidak dikenali lebih aku sukai.”

Demikianlah kisah Uwais Al-Qarni yang amat taat dan kasih kepada ibunya. Seorang Wali Allah yang tidak terkenal di bumi, tetapi amat terkenal di langit.

Firman Allah SWT :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَـٰنًا ۚ

  “Dan Tuhanmu telah mewajibkan supaya tidak menyembah selain dari-Nya dan berlaku baik kepada ibu bapa.”  (Surah Al-Isra’, ayat 23) 

 .
.
والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab
 (Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)
Image result for uwais al qarni
terima kasih kepada shafiqolbu untuk perkongsiannya:)
   

Tuesday, 13 October 2015

iSIHAT

KAEDAH MENGUATKAN MINDA...

Assalammualaikum,,antum sume sihat,,ana nak share sesuatu yang sangat menarik iaitu cara bagaimana ingin menguatkan minda In sha Allah,,ape yang ana nak share nie khas untuk sume sama ada yg sudah berkerja,berkahwin atau yang maseh belajar lgi...

 Penyebab kepada lupa : –
– Makan kepala ikan
– Organ dalaman binatang seperti hati. Limpa, jantung, perut dan yang
seumpamanya melainkan atas nasihat doktor untuk keperluan kesihatan.
– Makan Makanan yang tercemar oleh semut kerana semut dipercayai
mengandungi sejenis kimia yang menyebabkan daya ingatan menjadi lemah.
– Jangan makan berlebihan (makan semasa lapar berhenti sebelum kenyang).
– Jangan minum air antara suapan makan. Maksudnya, jangan minum sebelum anda selesai makan.
Selain daripada itu, elakkan sukan yang boleh menyebabkan gegaran yang kuat kepada kepala seperti tinju, gusti dan sebagainya. Pergaduhan / berkelahi
sesama sendiri dengan memukul kepala juga boleh menyebabkan penyakit lupa.
Gegaran di kepala yang kuat dan terlalu kerap akan mengakibatkan kadar sejenis bahan kimia yang dipanggil ‘dopamin’akan berkurangan di dalam sel-sel otak. Lalu mengakibatkan daya ingatan yang lemah dan otot-otot yang kurang bermaya.
Rahsia Dan Cara Menguatkan Daya Ingatan
Untuk menguatkan daya ingatan,dengan rahmat dan sayang Allah SWT, kita
dikurniakan makanan yang baik dan dapat menguatkan sistem saraf kita.
Diantara jenis makanan yang boleh meningkatkan fungsi ingatan adalah: –
– Buah anggur hitam
– Madu lebah
– Halia
– Buah badam
– Susu
– Air zam zam
– Kismis
– Jus karot & madu
– Epal
– Kurma
– Ikan tuna
– Tempe
– Air soya
Itu hanyalah sebahagaian daripada makanan yang boleh meningkatkan daya ingatan manusia.
Selain daripada itu, oksigen juga amat penting untuk merangsang otak supaya
sentiasa cergas dan cerdas. Satu teknik mengawal pernafasan yang amat baik
diamalkan adalah dengan menarik nafas sebanyak 7 kiraan, kemudian tahan
nafas sebanyak 14 kiraan. Ulang selalu terutama sewaktu keletihan.
Keterang-keterangan di atas hanyalah sebahagian kecil daripada cara-cara
meningkatkan keupayaan ingatan/otak. Yang paling penting ialah ingat
Allah SWT selalu. Daya ingatan akan bertambah kukuh sekiranya tidak
sesaat untuk kita lupa kepada-NYA.
Amalan berpuasa sunat juga baik kerana puasa juga boleh menajamkan minda.
Disamping itu latihkan diri berzikir seperti berikut: –
1) Ya Rahman (Maha Pemurah) 100x selepas solat fardhu.
2) Ya Hakim (Maha Bijaksana) 300x setiap hari.
Insyallah jika selalu mengamalkannya, daya ingatan semakan kukuh dan
mudah menerima ilmu dan mengingatin
Image result for makanan pahit menguatkan minda kata nabi muhammad